Catin Harus Disiapkan untuk Cegah Stunting, Seperti Proker KKN BKKBN 3 Ini

Umsida.ac.id – Tim KKN Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional 3 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (BKKBN 3 Umsida) mengadakan sosialisasi kepada calon pengantin (catin). Mereka mengusung tema “Cegah Stunting itu Penting: Hindari Pernikahan Dini” di balai desa Baledono, Tosari, Pasuruan pada Rabu (4/09/2024). 

Kegiatan ini diikuti oleh para pemuda di desa Baledono yang masuk ke dalam kategori catin. Sosialisasi kepada catin ini disampaikan oleh divisi kesehatan lingkungan dan pencegahan stunting Tim KKN BKKBN 3 Umsida. 

Lihat juga: 21 Balita Terindikasi Stunting dan Ibu Malu ke Posyandu, KKN 53 Umsida Gelar Seminar Kesehatan

Acara ini bertujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan mengenai berbagai aspek penting dalam pernikahan dan kesehatan keluarga.

Catin harus memiliki rencana keluarga

Para catin diberikan pemahaman tentang stunting, dampak jangka panjangnya, dan langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil untuk memastikan pertumbuhan optimal anak-anak. 

Sosialisasi ini juga memperkenalkan aplikasi ELSIMIL, sebuah alat digital yang dapat membantu catin dalam merencanakan keluarga dan menjaga kesehatan reproduksi.

Informasi mengenai risiko pernikahan dini dan dampaknya pada kesehatan fisik, mental catin, serta pentingnya persiapan matang sebelum menikah. Sebagai tambahan, peserta diperkenalkan pada teknik akupresur yang dapat membantu mengelola stres dan masalah kesehatan ringan, serta meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.

Stunting merupakan salah satu indikator kegagalan tumbuh kembang pada anak di bawah lima tahun (Balita) yang disebabkan akibat defisiensi gizi kronik dan infeksi yang berulang terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Masa itu sama dengan usia sejak berupa janin hingga berusia 23 bulan. Maka dari itu, berbagai program dilakukan oleh tim KKN-BKKBN 3 untuk memperbaiki masalah stunting salah satunya sosialisasi pada kelompok Calon Pengantin (Catin). 

Pelajari jenis-jenis stunting

Terdapat dua penyebab stunting yang wajib diketahui para catin, yaitu penyebab spesifik (penyebab langsung) dan penyebab sensitif (penyebab tidak langsung). Sosialisasi mengenai pernikahan dini merupakan upaya intervensi sensitive tim KKN ini untuk penurunan stunting.

Semakin tinggi prevalensi pernikahan dini di suatu kabupaten, maka prevalensi stunting juga semakin tinggi. Ibu-ibu yang lebih muda memiliki risiko besar untuk memiliki anak pada usia lebih muda dan memiliki lebih banyak anak pada usia yang masih muda. 

Oleh karena itu, peningkatan usia pernikahan pertama merupakan tindakan yang sangat penting untuk mengakhiri pernikahan dini agar stunting tidak semakin tinggi. 

Acara ini berlangsung dengan antusiasme tinggi dari peserta, yang menunjukkan komitmen mereka untuk menjalani kehidupan berkeluarga yang sehat dan bahagia.

“Saya sangat mengapresiasi dengan baik upaya mahasiswa KKN Umsida dalam  melakukan penyuluhan mengenai pernikahan dini dan pencegahan stunting karena akses terhadap informasi ini sangat terbatas di desa ini,”, ungkap Johan, salah satu peserta sosialisasi.

Lihat juga: Bagaimana Peran Orang Tua di 1000 HPK Anak Agar Terhindar Stunting?

Sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi calon pengantin dan pemuda Desa Baledono dengan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mereka tentang kesehatan dan persiapan pernikahan. 

Penulis: Lili Furqonati

Penyunting: Romadhona S.