Mujahidun vs Qoidun: Dua Tipologi Manusia Menurut Rektor Umsida

Umsida.ac.id – Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menceritakan dua tipologi manusia menurut Al-quran, Mujahidun VS Qoidun saat menghadiri wisuda ke-26 Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muhammadiyah Bojonegoro (STITMUBO), di Eastern hotel Bojonegoro, Sabtu (31/08/2024).

Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur itu memberikan orasi dan motivasi pada wisudawan tentang semangat berprestasi dan bersinergi.

“Orang yang bersungguh-sungguh untuk terus-menerus meningkatkan kualitas hidupnya, meningkatkan kondisi di keluarganya juga masyarakat, dia tidak akan pernah puas dengan apa yang dicapai di atas selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk dirinya keluarganya dan masyarakat ini itulah tipologi orang yang masuk kategori mujahidun,” terangnya pada 98 wisudawan, wali wisudawan dan para tamu undangan.

Baca juga: Pesan Inspiratif Rektor Umsida di Wisuda STITMUBO: Semangat Berprestasi dan Berbakti!

“Jangan sampai kita ini masuk ke dalam orang yang terkategori qoidun, santai-santai, tapi tidak merencanakan apa-apa dan tidak melakukan apa-apa,” lanjutnya.

Dua Tipologi Manusia Menurut Al-quran

Terkait manusia bertipe Mujahidun dan Qoidun ini, Hidayatulloh mengutip Al-quran surat An-nisa ayat 95 yang artinya: “Tidaklah sama orang beriman yang duduk (yang tidak turut ber-perang) tanpa ada uzur (halangan) dengan orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwanya. Allah melebihkan derajat orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk (tidak ikut berperang tanpa halangan). Kepada masing-masing, Allah menjanjikan (pahala) yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar.”

 

Dari ayat tersebut, Hidayatulloh mengaitkan dengan teori psikologi tentang tiga tipe manusia, yaitu quitter, campers, dan Climbers.

“Orang-orang yang quitters itu serba takut, tidak mau atau tidak siap untuk menghadapi resiko sekecil apapun,” ujarnya.

Baca juga: Umsida and Perpusnas RI Agree on MoU, Prepare a Better Library

“Sedangkan campers itu orang yang camping. Anak-anak kita yang sekolah kalau liburan sekolah camping, naik gunung, ketika ada di tengah-tengah gunung menemukan dataran yang bagus biasanya mereka turun di situ buka tenda menyiapkan berbagai hal yang dibutuhkan,” paparnya.