Umsida.ac.id – Mahasiswa KKN T 20 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mengajar di TPQ Masjid Al-Kahfi yang bertempat di desa Sawocangkring, Wonoayu, Sidoarjo. Mereka memberikan materi tambahan dan bantuan inovasi pembelajaran agama melalui screen time kepada santri.
“Masa tayangan pendidikan” atau “screen time pendidikan” merupakan istilah yang banyak digunakan dalam pendidikan sekarang. Hal ini merujuk kepada masa yang dihabiskan untuk menggunakan alat elektronik sarana belajar mengajar.
Lihat juga: KKN-T 17 Umsida Realisasikan Sekolah Ramah Anak Melalui Kampanye Anti Bullying
Kegiatan pengabdian tersebut dilakukan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan program kerja bidang pendidikan. Screen time diberikan kepada setiap sore selama dua jam.
Metode ini merupakan bentuk penyegaran materi dengan menggunakan metode yang berbeda. Dengan metode ini, para santri akan lebih mudah menyerap untuk belajar membaca dan menulis Al-Qur’an.
Salma, mahasiswa KKN-T 20 dari divisi pendidikan, mengungkapkan, “Melihat senyum anak-anak saat mereka berhasil membaca satu ayat dengan benar, itu adalah kebahagiaan tersendiri. Dari hal ini kami memberikan inovasi mengajar melalui screen time,” ujarnya.
Lebih lanjut, meskipun program KKN nanti berakhir, semangat belajar anak-anak tidak akan pudar. Dengan kegiatan ini, tim KKN ingin mereka terus mengaji dan mendalami ilmu agama.
Beri ilmu agama melalui animasi
Selain mengajar ngaji, mahasiswa KKN-T 20 juga melaksanakan berbagai kegiatan tambahan, seperti penyuluhan tentang pentingnya mengaji dan menjaga kebersihan lingkungan.
Mereka mengadakan sesi tanya jawab yang interaktif untuk mengedukasi anak-anak tentang nilai-nilai agama dan tanggung jawab sosial. Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki budi pekerti yang baik.
Metode pengajaran yang dibawakan oleh mahasiswa KKN berupa pemberian video animasi terkait pembelajaran agama. Metode ini sebelumnya belum pernah dilakukan oleh pengurus.
“Alhamdulillah santri-santri TPQ antusias dan semangat untuk belajar menggunakan metode screen time bersama mahasiswa KKN Umsida, anak-anak pun merasa senang dan antusias belajar dengan metode ini,” ujar ustadzah Erni selaku pengurus TPQ.
Dengan adanya metode ini, tim KKN mampu memberikan penyegaran kepada para santri dalam belajar. Para santri terlihat senang dengan adanya metode ini terlihat dari antusias mereka dalam memperhatikan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada.
Kegiatan pengabdian mahasiswa KKN-T 20 di desa Sawocangkring ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi anak-anak yang belajar ngaji, tetapi juga bagi mahasiswa itu sendiri.
Mereka mendapatkan pengalaman berharga dalam mengajar dan berinteraksi dengan masyarakat. Program ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dapat menciptakan perubahan yang signifikan dalam pendidikan agama.
Penulis: Reina Analiv
Penyunting: Romadhona S.